Helmi-Linda Unggul
BENGKULU, BE - Pertarungan Pilwakot putaran kedua ini berlangsung ketat. Selisih suara yang terjadi benar-benar tipis dan hampir merata di seluruh kecamatan di Kota Bengkulu. Pasangan nomor urut 1 Helmi Hasan-Patriana Sosialinda kembali mampu mempertahankan keunggulannya di putaran kedua ini. Pasangan dengan jargon perubahan itu unggul tipis dari pesaingnya nomor urut 7 Ahmad Kanedi-Dani Hamdani. Data resmi dari www.kpu-kotabengkulu.net menunjukkan total 145.914 suara sah dari 616 TPS, Helmi-Linda memperoleh 75.062 suara atau 51.44 %, sedangkan Kanedi-Dani 70.852 suara atau 48.56%. Terjadi selisih 4.210 suara atau sekitar 2,8 persen. Helmi-Linda diketahui unggul di 5 kecamatan. Meliputi Kampung Melayu, Selebar, Singgaran Pati, Sungai Serut dan Muara Bangkahulu. Sedangkan Kanedi-Dani unggul di 4 kecamatan seperti Gading Cempaka, Ratu Agung, Teluk Segara dan Ratu Samban. Polarisasi suara ini hampir tidak berbeda saat putaran pertama lalu. Kedua pasang kandidat mampu mempertahankan keunggulan di kecamatan tersebut. Hanya saja, saat ini Helmi-Linda mampu mempertipis jarak suara di basis kemenangan Kanedi-Dani. Sementara di basis kemenangannya sendiri Helmi-Linda mampu memperlebar jarak selisih suara. Kemenangan Helmi-Linda disumbang terbesar dari Kecamatan Singgaran Pati yang mampu menjauhkan jarak suara dengan pesaingnya. Seperti di kecamatan itu selisih suara antara Helmi-Linda dan Kanedi-Dani mencapai 2.541 suara. Sementara di kecamatan basis kemenangan Kanedi-Dani, suara pasangan nomor urut 7 ini hanya unggul tipis. Seperti Gading Cempaka Kanedi-Dani hanya unggul 43 suara, Ratu Agung unggul 35 suara, Teluk Segara 240 suara dan Ratu Samban 942 suara. Terlepas dari itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Bengkulu tetap akan melakukan rekapitulasi suara tingkat PPS di Kecamatan. Ini sama dengan putaran pertama 19 September lalu. \"KPU akan mempersiapkan proses rekapitulasi tingkat PPS atau kelurahan yang tempatnya akan dikonsentrasikan di 9 titik kantor kecamatan se- Kota Bengkulu,\" kata ketua KPU, Salahuddin Yahya SAg MSi, kepada BE malam tadi. Malam tadi surat suara diinapkan di kantor kecamatan yang dikawal ketat pihak kepolisian. Rekapitulasi sendiri akan dilakukan hari ini dengan dihadiri oleh saksi kedua kandidat, panwas dan pihak kepolisian. \"Langkah ini ditempuh atas beberapa pertimbangan. Pertama kami menyadari ada keterbatasan-keterbatasan bila proses rekapultulasi dilakukan di 67 titik kelurahan. Karena rekapitulasi itu akan melibatkan 67 saksi masing-masing kandidat, dan 67 personil Panwas dan kepolisian. Sementara kita paham anggaran pengmanan di tingkat panwas dan kepolisian belum ada. Kedua, KPU memandang tidaklah melanggar UU nomor 15 Tahun 2011 tentang penyelenggara Pemilu hanya karena melakukan rekapitulasi ditingkat PPS, karena rekapitulasi itu tetap akan dilaksanakan PPS, bukan PPK,\" terangnya. Selain itu, bukti rekapitulasi PPS dilakukan di PPK telah dibuktikan KPU kota di Mahkamah Konstitusi pada putaran pertama lalu, dan MK pun tidak menyalahkan KPU. Karena langkah itu diambil demi keamanan dan kelancaran proses penyelenggaraan Pilwakot. Setelah melakukan rekapitulasi PPS, Senin (24/12) KPU akan melakukan rekapitulasi di tingkat PPK yang tempatnya tetap dilakukan di kantor kecamatan. Selanjutnya, pleno rekapitulasi tingkat KPU akan dilaksaknakan paling lambat Sabtu (29/12) memdatang. Disinggu soal data perolehan suara, pria yang akrab disapa daeng ini menegaskan bahwa data apapun yang muncul, termasuk dari IT KPU bukanlah data final, meskipun akurasinya sangat tinggi. \"Kita tidak boleh mendahului tahapan administratif yang sudah diatur dalam perundang-undangan. Data web yang disediakan KPU hanya untuk memberikan perimbangan informasi kepada publik yang sifatnya netral dan akuntabel,\" paparnya. Untuk itu, ia mengajak agar seluruh masyarakat kota Bengkulu untuk menhhormati tahapan dan langkah selanjutnya yang akan ditempuh oleh kandidat maupun KPU. Disinggung soal bila ada kandidat yang menggugat, Daeng mengatakan melakukan gugatan adalah hak kandidat, dan KPU pun siap melayaninya sepanjang gugatan itu bertingkat dan berjenjang. \"Kita persilahkan melayangkan gugatan selama 3 setelah pleno rekapitulasi KPU, jika gugatan itu tidak bisa diselesaikan di tingkat KPU, maka silahkan ke tingkat yang lebih tinggi,\" urainya. Dinilai Kondusif Sementara itu Gubernur H Junaidi Hamsyah SAg MPd bersama jajaran pimpinan muspida Provinsi dan Kota, kemarin melakukan pemantauan langsung ke sejumlah TPS. Kunjungan gubernur diawali TPS 5 Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar. Kemudian secara berturut-turut menuju TPS 6 di Kelurahan Jalan Gedang Kecamatan Gading Cempaka, TPS 6 Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung, Lapas Malabero Kecamatan Teluk Segara, TPS 1 Kelurahan Beringan Raya Kecamatan Muara Bangkahulu dan berakhir di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu di Bentiring Permai. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan gubernur tersebut, kondisi Pilwakot putaran kedua berlangsung kondusif dan tidak ada gejolak. \"Berdasarkan pemantauan kami ke beberapa TPS, Pilwakot putaran kedua berjalan aman dan damai,\" papar Junaidi. Namun setibanya di TPS 1 Kelurahan Beringin Raya, Junaidi menemukan kondisi di TPS yang berada di belakang kampus Universitas Bengkulu (Unib) tersebut dalam keadaan sepi. Kepada Junaidi, Ahmad, salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengatakan, sepinya TPS tersebut dikarenakan pemilihan berlangsung hari Sabtu dimana banyak mahasiswa yang libur dan memilih untuk tidak mendatangi TPS. \"Pada putaran pertama kemarin rame Pak. Tapi sekarang sepi karena kampus (Unib-red) libur. Sehingga banyak mahasiswa yang pulang kampung dan berlibur,\" tukasnya. Sementara itu, Ketua KPU Kota Bengkulu Salahudin Yahya SAg MSi yang ikut dalan kunjungan ini menyatakan, ada beberapa kekurangan yang ia temui dalam pelaksanaan Pilwakot kali ini. Seperti di TPS 10 Sukamerindu dimana ia menemukan ternyata tinta tanda sudah memilih tidak ada di lokasi pemilihan. Kemudian di TPS SPBU Bumi Ayu ditemukan panitia melarang petugasnya untuk memberikan hak pilihnya. \"Untuk logistik itu mungkin tercecer. Sedangkan untuk panitia yang melarang petugasnya untuk memberikan hak pilih akan kita laporkan ke Panwaslu untuk ditindaklanjuti, tukasnya. Sedangkan Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs Albertus Julius Benny Mokalu SH berharap agar masyarakat tetap menjaga agar Pilwakot tetap berlangsung kondusif. Ia bersyukur pelaksanaan Pilwakot kali ini berjalan sesuai dengan tahapan yang ditentukan. \"Kami berterimakasih kepada segenap masyarakat yang tetap menjaga keamanan selama Pilwakot ini berlangsung. Dengan keamanan yang ada saat ini, semoga menjadi penilaian yang baik di mata internasional sehingga Bengkulu dapat menjadi sasaran wisatawan di masa mendatang,\" tuturnya. Acara peninjauan ini di akhiri dengan makan bersama di Rumah Makan Marola, Pantai Panjang. Diakhir pesannya, Gubernur berharap agar pihak yang kalah dapat menerima hasil Pilwakot ini dengan lapang dada.(cw1/400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: